MENGENAL TUGU BERSEJARAH DI KOTA TASIKMALAYA

        Hello sobat Rudet.ly, kali ini kita akan sedikit membahas tentang sejarah yang ada di Kota Tasikmalaya. Di kota Tasikmalaya ini banyak sekali Tugu, tugu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online dan menurut para ahli bahasa arti kata Tugu tu-gu n tiang yang dibuat dari batu, bata, dsb. Alasan dibuatnya tugu yakni untuk memperingati pahlawan yang gugur diperang, dan sebagai tanda untuk mengingat peristiwa penting, peristiwa bersejarah, atau untuk menghormati orang atau kelompok yang berjasa.

             Nah sobat Rudet.ly kita akan membahas dua tugu yang ada di kota Tasikmalaya. Salah  satu tugu yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya dan salah satu tugu yang familiar di Kota Tasikmalaya. Yakni Tugu Koperasi yang terletak di jalan Moh Hatta dan Tugu Ma Eroh dan Abdul Rozak yang terletak di pusat kota, Alun-alun kota Tasikmalaya. Berikut sejarah singkat dibagunnya kedua tugu tersebut.


1. SEJARAH SINGKAT TUGU KOPERASI




Tasikmalaya merupakan daerah tempat lahirnya kongres koperasi tahun 1947 semasa penguasaan Belanda-Jepang di Indonesia, dijadikan sebagai tempat diadakannya kongres karena tempat yang aman dan strategis. Pada saat itu masih ada serangan-serangan yang terjadi, sehingga para tokoh penggerak koperasi mencari tempat yang kira-kira tidak dapat diketahui oleh para penguasa saat itu.

Sebelum melakukan kongres koperasi di Tasikmalaya, rapat kongres akan dilaksanakan di Ciparay Bandung, tetapi dikarenakan waktu itu di Ciparay dalam keadaan genting atau tidak aman, kegiatan pusat koperasi keresidenan periangan pindah ke Garutpun  tidak lama karena situasi keamanan, dan pada akhirnya pindah ke Tasikmalaya. Kongres koperasi tersebut berlangsung dari tanggal 11 s/d 14 Juli 1947 yang dihadiri oleh 500 orang Tokoh Koperasi utusan dari 51 Kabupaten di Indonesia.

Tasikmalaya yang berada di pulau Jawa kongres koperasi dihadiri oleh perwakilan daerah Kabupaten yang berasal pulau Jawa, dari Sulawesi dan Kalimantan tentu sulit diakses karena lalu lintas antar pulau saat itu tidak lancar dan tidak aman. Daerah Tasikmalaya menjadi pilihan yang strategis dan aman untuk melakukan rapat kongres koperasi pertama di Tasikmalaya letaknya berada di Pulau Jawa yang jauh dari pulau Sulawesi dan Kalimantan, sehingga dalam pelaksanaanya tidak semua perwakilan daerah menghadiri rapat kongres koperasi pertama di Tasikmalaya.

Oleh karna itu, dibangun lah tugu Koperasi yang terletak di Jalan Gunung Ladu yang sekarang berubah namanya menjadi Jalan Moh.Hatta setelah adanya peristiwa kongres koperasi. Di bangunnya tugu ini sebagai tanda pernah dijadikan tempat kongres koperasi pertama. Pada 12 Juli 1947 ditetapkan menjedi hari Koperasi di Indonesia, tugu koperasi sebagai saksi lambang dan berkembangnya koperasi yang bernilai berharga bagi perkembangan koperasi di seluruh Indonesia khususnya di Tasikmalaya.


2. SEJARAH SINGKAT TUGU MA EROH DAN ABDUL AZIZ


Sudah tidak asing lagi bagi warga kota Tasikmalaya ataupun rang-orang yang berkunjung untuk sekedar bermain,berlibur,bertamasya bersama keluarga ataupun berolah raga di Pusat kota tepatnya di alun-alun kota Tasikmalya yakni di Jalan Empangsari, Kecamatan Tawang. Terdapat sebuah tugu yang menghadap ke arah utara yaitu patung sorang laki-laki dan perempuan. Mereka adalah Bapak Abdul Rozak dan Ma Eroh. 

Ma Eroh merupakan pahlawan wanita yang berjasa dalam membuat saluran air untuk desanya yang kekeringan. Pada awalnya Ma Eroh melihat sawah yang dimilikinya kekeringan karena letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982. Akibatnya pencaharian sebagai seorang petani menjadi susah. Untuk menghidupi kehidupannya dan sebagai tulang punggung keluarga dengan hal itu menjadikan beliau harus bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berjualan singkong dan jamur. Pada saat mencari jamur ke hutan Ma Eroh menemukan suatu sumber air yang berasal dari air terjun Pasir Lutung yang berada di bukit Cadas. Dari sanalah Ma Eroh terpikirkan bagaimana cara untuk membawa air itu menuju ke desanya yang kekeringan dan untuk mengairi lahan pesawahan sehingga  pertanian bisa kembali hidup. Pada mulanya Ma Eroh mengerjakan saluran air tersebut sendiri namun melihat hasil yang telah beliau kerjakan masyarakatpun ikut membantu membuat saluran air sehingga lebih panjang dan dapat mengairi desanya.

Hal tersebut terdengar oleh Presiden Soeharto dan Ma Eroh pun mendapat gelar Kalpataru  pada tahun 1989 dan kemudian mendapatkan penghargaan dari PBB pada tahun 1989. Dari sanalah Ma Eroh diketahui banyak orang akan jasanya dan sering di undang dan di wawancarai oleh wartawan. Dan dibuatlah sebuah kengan akan jasanya yakni berupa monumen patung yang terletak di tengah alun-alun Kota Tasikmalaya.




Sumber :

Wawancara Bapak Alex Anis Ahmad Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi.

Pengurus Koperasi Pusat Kabupaten Tasikmalaya,Sejarah Hari Koperasi Indonesia (Tasikmalaya: Cetakan HVS)

https://www.pikiran-rakyat.com › ...

Tugu Ma Eroh di Tasikmalaya dan Jasa Perempuan Perkasa yang ...

https://gapurapriangan.com › tu...

Tugu Alun-alun Kota Tasikmalaya dan Sepenggal Kisah Ma Eroh ...


Komentar