Mengenal Jalan yang memiliki Nilai Historis di Tasikmalaya

 1. JALAN SUTISNA SENJAYA

https://www.nu.or.id/post/read/62679/sutisna-senjaya-tokoh-pers-dari-nu-jabar
       

        Warga kota Tasikmalaya  yang setiap hari melewati plang jalan bertuliskan nama-nama tokoh, tentu sangat akrab dengan nama-nama penting itu. Jalan Sutisna Senjaya yang lebih akrab dengan Sutsen, sering dilalui. Dimana dikatakan oleh dosen Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi Alex Anis Ahmad bahwasannya Sutisna merupakan seorang guru dari sebuah sekolah belanda yang didirikan di kota Tasikmalaya seperti HIS, MULO yang berada di Jalan Pasundan sekarang.



        Masih ada beberapa bangunan yang masih utuh yang tempatnya di SMP 1 dan SMP Pasundan, Bapak Sutisna ini adalah seorang guru disana,kemudian diajuga merupakan seorang juragan dan banyak membiayai. Menurut Nasution (1983:115) mengemukakan bahwa Bagi orang pribumi HIS merupakan jalan utama untuk meningkatkan derajad sosial, karena sekolah ini pada awalnya diperuntukkan bagi orang-orang elite saja.

        Setelah adanya Politik Etis sekolah ini bisa dimasuki oleh anak-anak golongan rendah setelah itu lulus dari HIS maka akan di lanjutkan sekolah pada MULO (eer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara dengan jenjang SMP.  Untuk mengenang jasa-jasanya, nama Sutisna Senjaya dijadikan sebuah nama untuk jalan-jalan yang ada di beberapa kota di Jawa Barat terutama di Tasikmalaya, karena memang beliau asli kelahiran Tanah Pasundan. Sehingga pantaslah jika namanya sering sekali di dengar di beberapa tempat di Jawa Barat.


2. JALAN DR. SUKARJO

    


    Awal mula jalan Dr Sukarjo ini diambil dari nama sebuah RSUD milik Dr Sukarjo yang merupakan sebuah tempat perkembangan dalam bidang kesehatan di Tasikmalaya. Dilansir dari Jerat86.com yang mengemukakan bahwa sebelum menjadi markas Tempat Pemberian Pembekalan (Tepbek) III-44-02-01B Tasikmalaya, gedung itu ditempati dr. Mas Soekardjo, sebagai rumah dinas sekaligus tempat praktik. 





        Lebih dari setengah abad, bangunan tinggi itu bergeming masih terawat dan bertahan. Suasana silam masih terekam kuat, ada lapang kecil dan tempat olahraga. Menurut penuturan saksi sejarah, Rd. Djadja Winatakusumah, di tempat itu pernah dibangun rumah sakit, ketika kawasan itu masih disebut Jalan Pasar Kolot. Jalan Pasar Kolot pun berganti nama menjadi Jalan dr. Soekardjo dan berbarengan dengan nama jalan K.H Zainal Mustofa dijantung kota Tasikmalaya. Dimana dikatakan oleh dosen Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi Alex Anis Ahmad bahwasannya Dr.Sukarjo ini banyak dikenal oleh kalangan melenium, dia adalah seorang dokter yang mengabdikan diri pada negara Indonesia.


3. JALAN KAPTEN NASEH

       Naseh bisa disebut tokoh perge­rakan nasional yang menjadi panut­an para pemuda pejuang Tasikmalaya. Dimana dikatakan oleh dosen Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi Alex Anis Ahmad bahwasannya Jalan Kapten Naseh ini berada di Cipedes. Kapten Naseh ini salah seorang orator yang menghimpun kekuatan para pemuda di Tasikmalaya untuk menyerbu gedung kempetai Jepang. Mereka geram karena Jepang masih bercokol di Tasikmalaya kendati sudah ada Proklamasi Kemerdekaan. Sebagai hadiah untuk mengenang perjuangan pahlawan Tasikmalaya ini akhirnya nama jalan yang membentang di Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya itu, menyimpan kisah tokoh pejuang ­revolusi ­kemerdekaan asal Tasikmalaya. ­Namanya memang tak ­terlalu banyak dikenal warga saat ini. Nama jalan itu ialah Kapten Naseh.


4. JALAN LETNAN KOLONEL KOMIR KARTAMAN

    Jalan ini berada di daerah yang dulunya disebut dengan Jalan Lengkong yang kemudian sekarang menjadi Jalan Letnan Kolonel Komir Kartaman. Dimana ia merupakan salah seorang petinggi di UNSIL, beliau pernah menjabat sebagai Wakilkor Tiga. Kolonel Komir ini sangat berjasa pada saat pembasmian PKI Madiun. Kolonel Komir ini tinggi jabatanya setara dengan pak Amir Mahmud, namun pak Amir ini pangkatnya menjadi lebih tinggi akibat dari kedekatannya dengan pemerintah Orde Baru pada masa itu.


5. JALAN DADAHA

    Pastinya sudah banyak yang mengenal Dadaha baik orang pribumi Tasikmalaya asli maupun luar Tasikmalaya. Nama Dadaha ini di ambil dari sebuah nama yaitu Wira Dadaha yang mana Wira Dadaha ini merupakan sebuah gelar bagi Bupati ketika Tasikmalaya menjadi Sukapura di Sukaraja. Dengan Bupati pertama bernama Wira wangsa, Bupati kedua bernama Jaya Manggala, Bupati ketiga Angga Dipa, Bupati ke empat Sumanggala, Bupati kelima Sacapati, Bupati keenam Jaya Angga Dirja, Bupati ketujuh kembali pada Jaya Manggala, Bupati kedelapan kembali lagi pada Angga Dipa, kemudian Bupati kesembilan merupakan Wira Dadaha yang bukan dari Sukapura melainkan dari Limbangan bernama Suryawaga, Bupati kesepuluh yang kembali lagi ke Angga Dipa.

    Wira Dadaha ini diabadikan menjadi lima tempat di sekitaran jalan Tentara Pelajar sebelah timur.yang dulu dikenal dengan pacuan kuda. Dan disana ada beberapa bangunan kandang kuda buatan Belanda yang sekarang sudah sangat berubah dengan adanya lapang sepakbola dan banyak di kunjungi oleh orang orang sebagai tempat berlibur.


    Mungkin sekian pembahasan mengenai dan mengenal nama jalanan yang dinamai dengan nama tokoh-tokoh yang bersejarah di Kota Tasikmalaya. Tim Rudet.ly berterimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Sejarah Publik yakni Bu laely Armiyati berkatnya kami dapat memberikan sedikit informasi sejarah di Kota Tasikmalaya kepada sobat Rudet.ly, kepada Bapak Alex Anis Ahmad Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi yang telah memberikan sumber informasi mengenai tugu yang ada di Kota Tasikmalaya, dan juga terakhir berterimakasih kepada seluruh Tim Rudet.ly yang sudah mengerjakan  dengan sepenuh hati.


Sumber:

Wawancara Bapak Alex Anis Ahmad Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi.

http://www.almunawwar.or.id/mengenal-lebih-jauh-sosok-seorang-sutisna-senjaya-tokoh-pers-dari-nu-jabar/

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT4-A1ZwIgE65FLHA2LQp8EhNf_UbAPRLD6RA&usqp=CAU

https://jerat86.com/2020/06/07/sejarah-rsud-dr-soekarjo-pertama-kali-didirikan-oeh-belanda-pada-tahun-1922/

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQTIngUCK_ufEixxu0J-WP1utxabu_li-oJMA&usqp=CAU

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTCRqnbKBt9ka0nHjyQgvHZdnYQn0tZPW4NTA&usqp=CAU

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDQceNzl0KeHpFtDz6mPW4UWHxNH_OoE-WwA&usqp=CAU

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRUwr1Iaa-pdXn446iuTrL0LM9msgv8XUkXAw&usqp=CAU


Komentar

Postingan Populer