Mengenal Jalan yang memiliki Nilai Historis di Tasikmalaya
1. JALAN SUTISNA SENJAYA
Setelah
adanya Politik Etis sekolah ini bisa dimasuki oleh anak-anak golongan rendah setelah
itu lulus dari HIS maka akan di lanjutkan sekolah pada MULO (eer Uitgebreid
Lager Onderwijs) yang setara dengan jenjang SMP. Untuk mengenang jasa-jasanya, nama Sutisna Senjaya dijadikan sebuah nama untuk jalan-jalan yang ada di beberapa kota di Jawa Barat terutama di Tasikmalaya, karena memang beliau asli kelahiran Tanah Pasundan. Sehingga pantaslah jika namanya sering sekali di dengar di beberapa
tempat di Jawa Barat.
2. JALAN DR. SUKARJO
Awal mula jalan Dr Sukarjo ini diambil dari nama sebuah RSUD milik Dr Sukarjo yang merupakan sebuah tempat perkembangan dalam bidang kesehatan di Tasikmalaya. Dilansir dari Jerat86.com yang mengemukakan bahwa sebelum menjadi markas Tempat Pemberian Pembekalan (Tepbek) III-44-02-01B Tasikmalaya, gedung itu ditempati dr. Mas Soekardjo, sebagai rumah dinas sekaligus tempat praktik.
Lebih
dari setengah abad, bangunan tinggi itu bergeming masih terawat dan bertahan.
Suasana silam masih terekam kuat, ada lapang kecil dan tempat olahraga. Menurut
penuturan saksi sejarah, Rd. Djadja Winatakusumah, di tempat itu pernah
dibangun rumah sakit, ketika kawasan itu masih disebut Jalan Pasar Kolot. Jalan
Pasar Kolot pun berganti nama menjadi Jalan dr. Soekardjo dan berbarengan
dengan nama jalan K.H Zainal Mustofa dijantung kota Tasikmalaya. Dimana
dikatakan oleh dosen Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi Alex Anis Ahmad
bahwasannya Dr.Sukarjo ini banyak dikenal oleh kalangan melenium, dia adalah
seorang dokter yang mengabdikan diri pada negara Indonesia.
3. JALAN KAPTEN NASEH
Naseh
bisa disebut tokoh pergerakan nasional yang menjadi panutan para pemuda
pejuang Tasikmalaya. Dimana dikatakan oleh dosen Pendidikan Sejarah Universitas
Siliwangi Alex Anis Ahmad bahwasannya Jalan Kapten Naseh ini berada di Cipedes. Kapten Naseh ini salah seorang orator yang menghimpun kekuatan para
pemuda di Tasikmalaya untuk menyerbu gedung kempetai Jepang. Mereka geram
karena Jepang masih bercokol di Tasikmalaya kendati sudah ada Proklamasi Kemerdekaan. Sebagai
hadiah untuk mengenang perjuangan pahlawan Tasikmalaya ini akhirnya nama jalan yang
membentang di Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya itu,
menyimpan kisah tokoh pejuang revolusi kemerdekaan asal Tasikmalaya. Namanya
memang tak terlalu banyak dikenal warga saat ini. Nama jalan itu ialah Kapten
Naseh.
4. JALAN LETNAN KOLONEL KOMIR KARTAMAN
Jalan
ini berada di daerah yang dulunya disebut dengan Jalan Lengkong yang kemudian
sekarang menjadi Jalan Letnan Kolonel Komir Kartaman. Dimana ia merupakan salah
seorang petinggi di UNSIL, beliau pernah menjabat sebagai Wakilkor Tiga. Kolonel Komir ini sangat berjasa pada saat pembasmian PKI Madiun. Kolonel Komir ini
tinggi jabatanya setara dengan pak Amir Mahmud, namun pak Amir ini pangkatnya
menjadi lebih tinggi akibat dari kedekatannya dengan pemerintah Orde Baru
pada masa itu.
5. JALAN DADAHA
Pastinya sudah banyak yang mengenal Dadaha baik orang pribumi Tasikmalaya asli maupun luar Tasikmalaya. Nama Dadaha ini di ambil dari sebuah nama yaitu Wira Dadaha yang mana Wira Dadaha ini merupakan sebuah gelar bagi Bupati ketika Tasikmalaya menjadi Sukapura di Sukaraja. Dengan Bupati pertama bernama Wira wangsa, Bupati kedua bernama Jaya Manggala, Bupati ketiga Angga Dipa, Bupati ke empat Sumanggala, Bupati kelima Sacapati, Bupati keenam Jaya Angga Dirja, Bupati ketujuh kembali pada Jaya Manggala, Bupati kedelapan kembali lagi pada Angga Dipa, kemudian Bupati kesembilan merupakan Wira Dadaha yang bukan dari Sukapura melainkan dari Limbangan bernama Suryawaga, Bupati kesepuluh yang kembali lagi ke Angga Dipa.
Wira Dadaha ini diabadikan menjadi lima tempat di sekitaran jalan Tentara Pelajar sebelah timur.yang dulu dikenal dengan pacuan kuda. Dan disana ada beberapa bangunan kandang kuda buatan Belanda yang sekarang sudah sangat berubah dengan adanya lapang sepakbola dan banyak di kunjungi oleh orang orang sebagai tempat berlibur.
Mungkin sekian pembahasan mengenai dan mengenal nama jalanan yang dinamai dengan nama tokoh-tokoh yang bersejarah di Kota Tasikmalaya. Tim Rudet.ly berterimakasih kepada
Dosen Pengampu Mata Kuliah Sejarah Publik yakni Bu laely Armiyati berkatnya
kami dapat memberikan sedikit informasi sejarah di Kota Tasikmalaya kepada
sobat Rudet.ly, kepada Bapak Alex Anis Ahmad Dosen Pendidikan Sejarah FKIP
Universitas Siliwangi yang telah memberikan sumber informasi mengenai tugu yang
ada di Kota Tasikmalaya, dan juga terakhir berterimakasih kepada seluruh Tim
Rudet.ly yang sudah mengerjakan dengan
sepenuh hati.
Sumber:
Wawancara
Bapak Alex Anis Ahmad Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT4-A1ZwIgE65FLHA2LQp8EhNf_UbAPRLD6RA&usqp=CAU
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQTIngUCK_ufEixxu0J-WP1utxabu_li-oJMA&usqp=CAU
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTCRqnbKBt9ka0nHjyQgvHZdnYQn0tZPW4NTA&usqp=CAU
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDQceNzl0KeHpFtDz6mPW4UWHxNH_OoE-WwA&usqp=CAU
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRUwr1Iaa-pdXn446iuTrL0LM9msgv8XUkXAw&usqp=CAU
Komentar
Posting Komentar